Friday, June 21, 2013

Pelajaran dari Cinta

otakku tak habis pikir dengan yang namanya cinta.

cinta itu datang di saat yang tak terduga, tanpa permisi, tanpa basa-basi, tanpa pandang kepada siapa ia ingin datang..

ketika cinta sudah datang, hati serasa tak menentu, hanya mendengar namanya disebut saja hati ini sudah bergetar, apalagi jika melihat wajahnya maka getaran akan semakin hebat.. dan ketika kita sudah saling bertatap dan bercakap, mungkin dunia hanya milik aku dan kamu..

namun ketika aku sudah beranjak dewasa, kini aku paham cinta ada beberapa macam.. ada cinta keluarga, cinta teman, cinta monyet, cinta pertama, cinta lokasi, cinta nafsu, cinta sejati dan cinta buta.. dari semua itu untuk cinta kepada keluarga dan teman kita mungkin menganggapnya sebagai kasih sayang kepada sodara kita. berbeda dengan rasa cinta yang hadir di antara laki-laki dan perempuan..

ketika cinta itu disebut sebagai cinta monyet adalah saat kita baru tau apa rasanya jatuh cinta itu.. rasa deg-degan.. rasa ingin tampil cantik/ganteng.. rasa ingin dekat dengannya.. ah seindah apapun itu tetap saja ketika itu kita masih seperti anak-anak yang baru lepas dari gendongan orang tuanya, kita baru belajar tentang hidup dengan sesama kita.. dan biasanya cinta ini berakhir dengan sendirinya karena monyetnya udah tumbuh besar.. :p

setelah cinta monyet berlalu, datanglah cinta-cinta yang lainnya.. setiap cerita cinta pasti memiliki arti tersendiri bagi yang mempunyai cerita itu.. kadang kita tertawa dan menangis karena cinta..

namun terkadang cinta itu jahat.. dia bisa datang bersama di saat yang bersamaan pula. ketika hal itu terjadi maka hati terpaksa memilih salah satu dan menyakiti yang lainnya.. dan membuatnya merasakan Patah Hati..


penulis pernah mengalami cinta yang rumit.. dimana cinta datang bersamaan... cinta pertama adalah cinta yang datang lebih dahulu pada saat itu, namun sayang perjalanan dengannya tak seindah namanya.. cinta pertama itu hanya tertahan di dalam hati selama bertahun-tahun hingga akhirnya penulis lost contact dan berusaha move on.. dan ketika masa kelas 11 SMA penulis bertemu dengan cinta yang lain, yang mungkin bisa disebut cinta sesaat..

penulis tak pernah membayangkan bahwa cinta sesaat menganggap penulis sebagai cinta pertamanya dan setelah itu maka cinta kami bertemu dalam ikatan yg lebih dari teman.. ketika masa-masa indah itu datang, semua terasa indah dan membahagiakan, namun tiba-tiba cinta pertama penulis datang.. dia kembali mendekat dari perantauannya.. dan bodohnya penulis telah dibutakan cinta.. hati penulis dengan bodoh memilih cinta pertama yang pernah meninggalkan penulis. penulis hanya mengikuti hasrat untuk memilikinya yang dahulu belum tersampaikan..

maka cinta pertama memenangkan perseteruan hati penulis..
cinta sesaat hanya memaklumi dan tersenyum ikhlas ketika penulis memenangkan cinta pertama itu..

sekarang setelah sekian lama..
penulis baru sadar, bahwa penulis telah dipermainkan cinta..
dia datang hanya untuk istirahat sebentar, kemudian cinta pertama itu pergi lagi bahkan kali ini mungkin tak akan pernah kembali lagi..
dan si cinta sesaatku pun telah berlabuh ke hati yang lain..

sekarang hanya penyesalan yang tersisa di dalam hati ini..
perseteruan cinta yang rumit dimenangkan oleh cinta yang tak selayaknya kupilih..
dan sekarang aku baru sadar, aku justru merindukan hati dari cinta sesaatku,
karena cintaku datangnya terlambat..






darimu aku belajar untuk "mencintai apa yang miliki bukan memiliki apa yang aku cintai"

kini melihat wajahnya, senyumnya, dan mendengar wajahnya sudah cukup membuat hati ini merasa bahagia..
namun sayang senyumnya kini hanya untuk orang lain yang ada disisinya..

dan penulis hanya bisa meredam cinta sesaat yang mungkin bisa bersemi kembali kepadamu dengan cara menjauh dari hidupmu dengan dirinya dan berharap yang terbaik untuk kita..



semoga engkau memaafkanku dan tak melupakanku sebagai temanmu, karena bagiku engkau adalah seorang yang mengajariku arti cinta yang sesungguhnya.. ^^

-just for ECP-

Saturday, June 1, 2013

pilihan kehidupan = soal pilihan ganda

"waktu ujian 55 menit dengan jumlah soal 55 soal, silahkan dicek terlebih dahulu soalnya lengkap atau tidak dan jangan lupa beri nama pada LJK dan lembar soal pada pojok kanan atas!", kata seorang pengawas ujian ketika ujian blok akan segera dimulai. 

penulis baru saja melewati ujian blok dan kata-kata itu selalu penulis dengar sebelum ujian dimulai.
ujiannya berupa pilihan ganda, sebanyak 55 soal (bagian 1)  dan setiap soal ada 5 pilihannya (a,b,c,d,e).

dalam mengerjakan soal sebanyak 55 soal dan waktu 55 menit, tentu intinya 1 soal 1 menit, dimana 1 menit itu sudah harus membaca soal, memikirkan jawaban dan kemudian melingkari pilihan jawabannya.

hidup kita ibaratnya sebuah ujian. ada sebuah soal yang kita anggap masalah, dalam masalah tersebut kita diberi beberapa pilihan. ada pilihan yang paling salah, salah, agak tepat, tepat, dan paling tepat. nah kita diminta untuk memilih satu jawaban yang paling tepat.

ada kalanya kita bingung memilih jawaban-jawaban yang menurut kita sama-sama benar, otak kita mengatakan bahwa jawaban itu sama benarnya, namun dikunci jawaban dosen tentu ada 1 jawaban yang paling tepat. yap jika sudah seperti itu maka hati kecillah yang bersuara (hehehe...) sama seperti dalam kehidupan, kadang suatu masalah sudah tak bisa dipikirkan secara logika maka kita harus mendengarkan hati kecil kita untuk memilih jawaban yang paling tepat.

nah selalu ada waktu untuk menyelesaikan masalah itu. tak mungkin kita terpaku pada 1 soal saja, dan mengabaikan soal-soal yang lain, 1 hal yang pasti, waktu tak bisa terulang lagi, ketika ujian dimulai kita harus memanfaatkan setiap detik dengan baik, jika kita lalai kita bisa kehabisan waktu. kita harus pintar membagi waktu dan mempunyai strategi yang pas untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. karena waktu tak bisa kita tahan dan kita ulang. dalam hidup jangan sampai kita terhenti pada satu masalah saja. seberat apapun masalah kita, life must go on and we must move on! hohoho..



setiap pilihan jawaban yang kita pilih selalu ada resikonya.. resiko benar atau salah.. begitu pula dalam pilihan hidup selalu ada resikonya. bedanya dalam kehidupan resikonya bukan hanya sekedar benar atau salah, tapi bisa beresiko pada hal-hal yang lain, bisa resiko pada hal-hal seperti nama baik, harga diri, keluarga, dll. maka dalam menentukan pilihan kita harus berhati-hati memilihnya. baik buruknya suatu pilihan kehidupan harus kita pikirkan matang-matang.

nah setelah selesai mengerjakan ujiannya, kita mengumpulkannya, dan hasilnya akan kita terima setelah itu. bisa berupa nilai baik dan nilai buruk. kalau dalam kehidupan, ibarat setelah mengambil suatu keputusan, kita menunggu dampak dari keputusan kita. jika berdampak buruk, tak jarang kita menyesali pilihan kita, jika berdampak baik tentunya kita bangga dengan pilihan kita. apalagi jika dampaknya baik sekali, tentu tak jarang teman-teman pun memuji kita, memandang kita dan kagum pada pilihan kita.

yah begitulah, soal ujian ibarat hidup yang dipenuhi beberapa pilihan.
begitulah hidup yang selalu ada masalah, pilihan jalan keluar, waktu, penilaian dan dampaknya. kita sebagai manusia harus menjalani dengan hati-hati dan baik agar menghasilkan pilihan yang benar-benar TEPAT. dan satu hal yang tak boleh kita lupakan ketika menghadapi ujian itu adalah berdoa sebelum dan sesudah menentukan pilihannya (kalau dalam ujian tulis ya berdoa sebelum dan sesudah mengerjakannya).

so,buat para pembaca, jangan salah pilih dalam hidupmu ya, sebab hidup itu seperti soal pilihan ganda..  ^^